Memberdayakan Mading Sekolah

Memberdayakan mading sekolah – Di tengah maraknya budaya internet, keberadaan mading (majalah dinding) masih sangat dibutuhkan di sekolah. Media publikasi siswa ini masih relevan untuk menggali dan mengembangkan potensi menulis. Menjadi bengkel praktik sederhana untuk mengembangkan budaya menulis di kalangan siswa.

Mading 'Akesi' Osis SMPN 4 Lintau Buo (Matrapendidikan.com)


Berdasarkan analisa tersebut, pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMP Negeri 4 Lintau Buo akan tetap melirik pemberdayaan mading sekolah sebagai prioritas programnya.

Tetap mengedepankan peran mading sebagai wahana belajar menulis bagi siswa.

Hal itu terungkap dari bincang-bincang ringan matra pendidikan dengan Fajar Audio, sang ketua OSIS di damping Fabima Rahmatin, wakil ketua OSIS. mengutarakan bahwa majalah dinding adalah wadah penting yang harus ada di sekolah. 

Lalu apa sesungguhnya fungsi mading sekolah?

1.Menyalurkan bakat dan minat siswa

Majalah dinding sekolah menjadi wahana penyaluran bakat dan minat siswa dalam dunia tulis menulis.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, dipelajari secara teori tentang menulis namun perlu latihan menulis yang lebih banyak agar suatu saat siswa mampu juga membuat karya tulis.

2.Memasyarakatkan budaya menulis

Upaya pemberdayaan mading sekolah dilakukan dengan memberi kesempatan kepada seluruh anggota OSIS di sekolah untuk mengirim tulisan.

Ini sekaligus telah melakukan tindakan proaktif dalam gerakan memasyarakatkan budaya menulis sejak awal di sekolah.

Seperti yang dikemukakan Fajar Audio, siswa yang mau mengirim tulisan ke redaksi mading sekolah tidak perlu diketik, ditulis tangan pun jadi. Namun ditulis dengan bahasa yang baik dan sopan. 

Jenis tulisan yang dikirim ke redaksi antara lain; puisi, artikel pendek, cerpen, kata mutiara, berita sederhana tentang kegiatan sekolah, dan lain sebagainya.

Pelaksanaan kegiatan mading sekolah di bawah bimbingan Pembina OSIS dan bekerja sama dengan pihak sekolah karena akan memerlukan sejenis ATK dan lainnya untuk penerbitan tulisan siswa.

Demikian sekelumit pembahasan dalam rangka upaya pemberdayaan majalah dinding sekolah. Mudah-mudahan menjadi bahan inspirasi bagi siswa maupun guru di sekolah lain.***