Penerapan Pembelajaran Ramah Anak

Penerapan pembelajaran ramah anak – Pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas sesungguhnya sebuah interaksi yang bersifat dinamis. Ada interaksi guru dengan siswa, siswa dengan temannya dan siswa dengan sumber belajar. Interaksi yang terjadi di ruang kelas bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Interaksi yang terjadi di ruang kelas semestinya bersifat natural. Maksudnya memperlakukan siswa sebagai objek sekaligus subjek yang belajar. Inti kegiatan di ruang kelas adalah bagaimana siswa belajar dengan baik. 

Meraih hasil belajar memuaskan. Oleh sebab itu pembelajaran hendaknya menempatkan siswa sesuai dengan karakter dan potensi masing-masing.

Berangkat dari konsep interaksi tersebut, guru berusaha untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Berikut adalah 5 prinsip penerapan pembelajaran yang ramah anak:

1.Demokratisasi dalam pembelajaran

Dalam pembelajaran perlu diterapkan nuansa demokratis. Guru memberi kebebasan berpikir kepada siswa sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Bebas dari tekanan perasaan takut salah atau tidak mampu. 

Menghargai aktivitas belajar positif yang ditunjukkan siswa. Sebaliknya memberikan hukuman secara adil dan mendidik jika mereka melakukan aktivitas negatif dalam belajar.

2.Siswa saling menghargai dalam aktivitas belajar

Ketika siswa berbicara, misalnya mengajukan atau menjawab pertanyaan. Siswa lainnya ikut mendengar. Tidak ada yang menertawakan atau mencemooh jika salah dalam mengajukan maupun menjawab pertanyaan tersebut. 

Begitu pula guru, perlu menyimak dan responsif terhadap ucapan siswa. Dengan demikian siswa merasa dihargai, bebas dari tekanan dan perasaan takut salah dalam aktivitas belajar.

3.Rumusan dan penegakan disiplin belajar

Sekolah sudah memiliki aturan dan tata tertib belajar. Namun guru mata pelajaran atau guru kelas juga memiliki disiplin belajar khusus. Disiplin belajar khusus harus dibuat  dengan melibatkan siswa. 

Artinya siswa diberi kesempatan untuk memberikan pendapat tentang aturan belajar khusus ini serta sanksinya.

Ketika terjadi pelanggaran disiplin belajar oleh siswa, guru perlu meminta kesepakatan kembali kepada siswa lain untuk memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar disiplin belajar.

4.Ruang kelas yang nyaman

Suasana belajar akan kondusif dan menyenangkan bila ruang belajar nyaman, bersih dan rapi. Lantai kelas bersih dari sampah dan kotoran tanah yang terbawa sepatu ke dalam kelas. 

Susunan meja dan kursi teratur. Ventilasi udara yang memadai. Gambar dan media yang tertata rapi di dinding kelas. Kondisi ini akan mempengaruhi mood belajar siswa.

5.Metode pembelajaran yang sesuai

Pembelajaran ramah anak juga perlu diterapkan dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai. Metode mengajar tak perlu yang eksklusif namun sesuai dengan karakter siswa, materi pelajaran, dan ketersediaan sarana dan prasarana belajar.

Diharapkan dengan 5 prinsip penerapan di atas akan terwujud pembelajaran yang ramah anak. Namun demikian prinsip tersebut masih dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah.***