Indikator kualitas sekolah - Bagaimana
mengetahui kualitas sekolah tempat anak kita belajar? Atau, apakah sekolah
tempat anak belajar kita sudah berkualitas atau belum? Dan, apakah tolok ukur
kualitas sebuah sekolah? Itulah beberapa
buah pertanyaan penting tentang sekolah tempat anak kita belajar.
Menjawab pertanyaan ini, orang tua cenderung mengacu pada NEM semata. Patokan sekolah berkualitas dilihat dari nilai evaluasi murni (NEM) yang diperoleh sekolah itu tiap tahun.
Jika rata-rata NEM sekolah itu bagus tiap tahun maka dikatakan sekolah itu sudah berkualitas. Perlu digarisbawahi, NEM hanyalah salah satu tolok ukur atau standardisasi mutu pendidikan di Indonesia.
Sebenanrnya
ada indikator lain yang lebih komprehensif menggambarkan mutu pendidikan di
sekolah. Indikator dimaksud adalah KKM (kriteria
ketuntasan minimal). Indikator ini akan menggambarkan
kualitas sekolah berdasarkan proses dan hasil pendidikan.
KKM akan mampu menggambarkan kualitas sekolah yang sesungguhnya bila
penyusunan dan penetapan angka KKM dilakukan dengan cermat dan akurat.
Menganalisa segenap potensi sekolah dengan baik. Tidak ada rekayasa atau
pesanan angkla KKM dari pihak tertentu.
Penyusunan
KKM oleh guru mata pelajaran dilakukan pada awal tahun pelajaran. Dilakukan berdasarkan analisa yang cermat dan
akurat terhadap karakter dan potensi yang dimiliki sekolah.
Karakter dimaksud antara lain karakter materi pelajaran, peserta didik dan kondisi sosial ekonomi pengguna sekolah. Sedangkan potensi sekolah adalah seluruh sumberdaya pendukung terlaksanakanya proses pendidikan di sekolah.
Karakter dimaksud antara lain karakter materi pelajaran, peserta didik dan kondisi sosial ekonomi pengguna sekolah. Sedangkan potensi sekolah adalah seluruh sumberdaya pendukung terlaksanakanya proses pendidikan di sekolah.
Berikut
ini adalah lah-hal yang perlu diperhatikan pihak sekolah dalam penyusunan KKM:
1.Intake
Intake
adalah kemampuan rata-rata siswa suatu sekolah. Apakah pihak sekolah telah
menganalisa kemampuan rata-rata peserta didik dengan benar? Jika belum, bearti
penetapan KKM hanya berdasarkan rekaan, meniru sekolah lain atau pesanan dari
pihak tertentu.
b.Kompleksitas
Kompleksitas
keterkaitan dan kepentingan suatu indicator materi pelajaran antara satu dengan
yang lainnya. Guru perlu mengidentifikasi semua indikator pada mata pelajaran
masing-masing. Akan ditemukan nanti penekanan pada indicator yang dianggap
kompleks, berkaitan dengan indicator lain sehingga mendapat porsi angka yang
lebih tinggi.
c.Daya pendukung
Daya pendukung
merupakan kemampuan sumberdaya sekolah dalam mendukung proses belajar siswa.
Yang termasuk daya pendukung adalah ketersediaan sarana dan prasarana belajar.
Petimbangan
penetapan KKM berdasar 3 poin di atas akan menghasilkan nilai KKM yang akurat
dan kredibel. Hal ini akan menjadi indikasi kualitas suatu sekolah. Tindakan memakskan angka tertentu untuk nilai KKM
adalah pekerjaan sia-sia.
Setiap sekolah akan memiliki nilai KKM yang tidak harus sama karena kondisi dan karakter sekolah berbeda satu sama lainnya. Sekolah dengan kemampuan rata-rata siswa dan daya pendukung tinggi sangat wajar mempunyai angka KKM tinggi.
Dan ini dapat dikatakan sebagai sekolah yang berkualitas.
Setiap sekolah akan memiliki nilai KKM yang tidak harus sama karena kondisi dan karakter sekolah berbeda satu sama lainnya. Sekolah dengan kemampuan rata-rata siswa dan daya pendukung tinggi sangat wajar mempunyai angka KKM tinggi.
Dan ini dapat dikatakan sebagai sekolah yang berkualitas.
Rumusan
KKM yang telah ditetapkan bersama oleh pihak sekolah akan menjadi dasar hukum
ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran tertentu. Pada buku rapor hasil
belajar siswa, nilai KKM ini akan ditampilkan disamping nilai hasil belajar
siswa.
Jika nilai hasil belajar sama atau lebih besar dari nilai KKM maka siswa dikatakan telah tuntas pada mata pelajaran bersangkutan.
Jika nilai hasil belajar sama atau lebih besar dari nilai KKM maka siswa dikatakan telah tuntas pada mata pelajaran bersangkutan.
Dengan
memahami KKM sebagai indikator kualitas sekolah, orang tua tidak lagi
beranggapan kualitas sekolah dipandang dari perolehan NEM, banyak atau sedikitnya siswa, mahal atau murahnya
biaya pendidikan, prediket professional atau belumnya guru, dan lain
sebagainya.
klo sekolah tdk ada poin C psti sk tawuran, soalnya gd kerjaan xixixixi....
BalasHapusMungkin kebayakan untuk yang ada dikampung belum ada nih mas...mungkin juga perlu pengembangan
BalasHapusKKM ditentukan berdasarkan kondisi sekolah dan siswa ya mas ?, tapi masalahnya mungkin sosialisasinya masih kurang di masyarakat, sehingga kemudian nilai NEM yang dianggap akurat menjadi indikator kualitas sekolah
BalasHapuswahh.. bener itu bung kebanyakan orang tua sekarang kalau cari kualitas sekolah pasti yang mahal, padahal belum tentu juga kualitasnya bagus..
BalasHapusfollower no 84 sukses, follow back ya..
BalasHapusInformasi Perumahan--->Mudah-mudahan paradigma tersebut akan berubah secara berangsur-angsur, mas. Oh ya, situs mas sudah difollow balik koq...
BalasHapusKalau sekolah kami mungkin masih sangat jauh dari kata berkualitas berhubung baru punya satu alumni... Smk negeri yg sedang merangkak!
BalasHapusternyata banyak juga ya Pak indikator untuk memajukan kuliats di sekolah, semoga bermanfaat untuk para pendidik dan peserta didiknya untuk meningkat kulitas pencicikan di sekolahnya.
BalasHapusSalam,
Mas Indra---> Terima kasih kunjungan pagi dan dorongannya, mas...Salam kembali...
BalasHapusapabila sekolah bisa memenuhi indikator yang dijelaskan diatas, maka besar kemungkinan sekolah tersebut bisa berkualitas ya mas. Wah bakalan keren tuh sekolah nya :)
BalasHapusIya, mbak Rin. Dan tiu tidak mesti di sekolah yang dianggap favorit saja. Sekolah di kampung-kampung juga bisa berkualitas mbak..
BalasHapustulisan yg bagus...rancak bana
BalasHapuskunjungan tengah malam :D
BalasHapuskualitas sekolah sangat penting bagi pendidikan anak2 kita ya pak, bisa dilihat dari proses dan hasil belajar :)
misalnya, jika nilai rata2 murid suatu sekolah bagus maka anak kita bisa ketularan bagus ya pak :)
mungkin krn hal itu sekarang banyak ortu yg memilih2 sekolah bagi anaknya agar menjadi orang yg berkualitas juga nantinya :)
Ana--->Terima kasih buk Ana...Onde mandee...urang awak mah kironyo...(aduh mak, orang awak kiranya)..hehehe...
BalasHapusBuk Indri--->Benar buk Indri...Jika orientasi ortu seperti yang buk Indri katakan, maka ada harapan untuk menjadikan lulusan berkualitas pula...
BalasHapusbiasanya daya pendukung inilah yang masih kurang mas uda seperti kurang nya buku-buku di perpustakaan atau tidak ada buku-buku yang baru , tidak adanya komputer dan alat-alat praktek ini menjadi suatu yang sangat tidak bagus untuk prose mengajar sebab saya rasa dari daya pendukung tersebutah yang bisa membuat siswa jadi lebih semangat dan lebih bisa berkembang dengan cepat .. baru bisa berkunjung mas uda baru punya quota internet saya :D salam mas uda semoga sehat selalu :D
BalasHapuske tiga point di atas memang sangat penting yah mas agar kualitas sekolah bisa lebih ditingkatkan lagi, sehingga menghasilkan murid-murid yang pintar.
BalasHapusTernyata banyak yg belum saya ketahui
BalasHapusMbak Friska---> Hehehe..engga apa-apa kok mbak. Amin, terima kasih doanya. Oh ya, sumberdaya pendukung seperti yang mbak sebutkan sangat penting untuk proses belajar.Semoga pihak terkait lebih memperhatikan ketersediaan sumberdaya pendukung di sekolah.
BalasHapusMas Eka--->Iya, mas. Menghasilkan murid yang pintar, cerdas, kreatif dan bersemangat untuk membangun bangsa.
BalasHapusM.Robih---> Mari kita belajar bersama mas.
Terima kasih Pak informasinya. Mungkin dari rekan-rekan saya atau bahkan saya sendiri belum memahami sepenuhnya cara penetapan KKM yang benar seperti ini karena mungkin justru KKM banyak ditentukan atau dibuat oleh Kepala Sekolah. hehe
BalasHapusWah bagus ini mas untuk tinjauan para murid baru yang akan memilh sekolah atau untuk orang tua yang akam menyekolahkan anaknya.?
BalasHapusPak Hendrik--->Benar juga pak. Itu namanya pemaksaan angka. Jika tidak atau sulit mencapai ketuntasan belajar, saya rasa itu bukan kesalahan guru.
BalasHapusMas Nady--->Paling tidak menjadi salah satu acuan bagi orang tua mas. Darimana kita tahu tentang KKM sekolah? KKM ini terpajang (semestinya) di ruang majelis guru, kantor tata usaha. Pada buku kurikulum sekolah juga ada, mas...
seandainya sekolah di negeri kita bisa berkualitas semuanya, pasti bangsa kita akan maju dan siap bersaing dengan bangsa asing ya mas :)
BalasHapusMbak Ririn--->Iya, mbak. Tapit itu baru sekadar harapan, mbak. Buktinya, indeks kualitas SDM Indonesia (salah satu unsur penentunya adalah pendidikan) masih kalah bersaing dengan tetangga kita sendiri seperti Malaysia, singapura, Thailand bahkan dari Pilipina...
BalasHapusTernyata sekolah juga punya Indikator agar
BalasHapusKemajuan dalam belajar mengejar terkontrol yah Pak Uda?
mas Saud--->Benar Mas. Hanya saja selama ini orang tua maupun guru telah terpukau oleh NEM semata. Padahal keberadaan KKM tidak kalah penting sebagai indikator kualitas sekolah...
BalasHapuskalau orang tua mau menyekolahkan anak nya, perlu lihat indikator kualitas sekolah dulu ya mas agar tidak salah pilih :)
BalasHapussemoga hal ini...bisa mewujudkan dunia pendidikan di negeri kita jauh lebih baik ya mas :)
BalasHapus