Orangtua beri kompensasi - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat setiap tahun memberikan reward (penghargaan) kepada siswa
berprestasi dari jenjang SD/Sederajat sampai SMU/Sederajat. Hal itu sudah
dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dalam rangka memajukan pendidikan di
daerah ini. Siswa maupun guru yang memiliki prestasi akan diberi penghargaan
tertentu.
Salah satu bentuk penghargaan tersebut adalah studi banding. Siswa yang berprestasi akademis di sekolah akan diberangkatkan untuk studi banding ke berbagai negara tetangga. Indikator prestasi akademis siswa di antaranya mendapat juara umum di sekolah masing-masing setiap semester.
Namun entah kenapa, pada tahun pelajaran 2013/2014 berlaku kebijakan baru dari pemda setempat. Pemerintah menambah persyaratan baru untuk mendapatkan penghargaan studi banding tersebut. Persyaratan itu adalah perolehan rata-rata NEM sekolah.
Salah seorang siswa yang kena dampak aturan itu adalah Amri Mahmud Rizaldi. Sekolah tempat ia belajar tidak memenuhi syarat perolehan nilai rata-rata NEM tahun pelajaran 2012/2013 lalu.
Pupuslah harapannya untuk pergi studi banding ke luar negeri. Padahal anak ketiga dari 5 bersaudara ini selalu meraih juara umum di sekolahnya.
Orang
tuanya tidak dapat berbuat apa-apa atas kebijakan pemerintah tersebut. Namun
untuk mengobati kekecewaan anaknya, sang orang tua memberi hadiah uang Tabanas
sebesar dua juta rupiah sekaligus sebagai kompensasi atas kegagalan mengikuti
studi banding ke luar negeri.
Tujuannya agar sang anak terus belajar dengan giat, jangan putus asa meskipun gagal mendapat penghargaan dari pemerintah. Toh, orang tua juga bisa memberi penghargaan kepada anak.***
Tujuannya agar sang anak terus belajar dengan giat, jangan putus asa meskipun gagal mendapat penghargaan dari pemerintah. Toh, orang tua juga bisa memberi penghargaan kepada anak.***
Pertamax Uda
BalasHapusini akan membangkitkan semangat kepada siswa untuk bersaing yang uda...
program yang harus diconton oleh pemerintah manapun
agar tercipta para siswa yang memiliki jiwa kompetisi yang membara
Waduh, sayang sekali.. Beruntung karena Amri punya orang tua yang mampu mengisi kekecewaan anaknya, bayangkan anak2 lain yang orang tua nya tidak mampu.. Sangat disayangkan, program yg di adakan untuk memotivasi siswa malah menanamkan kekecewaan!
BalasHapusOrang tuanya juga bisa tanggap coba kalau pas tidak ada hadiah pasti kecewa pun tetap melanda
BalasHapusUda Ronny--->Iya, Uda Ronny. Yang penting program seperti itu tidak ada motif lain selain memajukan kualitas pendidikan di daerahnya masing-masing.
BalasHapusSarofudin--->Kalau orang dewasa mungkin masih bisa menerima apapun kebijakan pemerintah. Apakah anak sekolah yang taunya cuma belajar yang rajin dan tekun, dapat menerima kenyataan itu? Tapi kalau nggak pernah ada program seperti itu, mungkin nggak jadi masalah bagi anak..
Buk Tika--->Betul buk. Mungkin mereka hanya bisa kecewa dan menangis, bahkan putus asa...
Mbak Indah--->Mungkin disana pentingnya orang tua selalu memantau perkembangan belajar anak, mbak. Jika ada masalah, langsung orang tua bertindak. Sehingga bisa mengobati kekecewaan anak tersebut...
BalasHapusBaskoro---> Benar mas Bas. Orang tua berperan penting sebagai kontrol sosial terhadap perkembangan belajar anak di sekolah. Terbayang oleh kita, bagaimana kalau orang tua tidak menyelami perasaan anak yang sedang kecewa. Bisa jadi prestasi belajarnya menurun...
semoga Amri Mahmud Rizaldi tetap semangat belajar dan bisa meraih cita-citanya kelak
BalasHapussemoga tetep semangat belajarnya..kalau bukan pemerintah yang memberangkatkan ya semoga bisa berangkat sendiri pakau uang sendiri nantinya
BalasHapustergantung orang tuanya ya mas mendidiknya
BalasHapusTerkadang orang Tua juga perlu memberi Konpensasi dari
BalasHapusOrang lain contoh jika anaknya seorang pelajar yah Pak Uda
apa lagi jika anaknya cerdas bisa double konpensasinya bisa
Dari Guru juga dari Orang Tua Konpensasinya :)
Beranda--->Terima kasih mas. Katanya ingin meraih NEM tertinggi di sekolah itu dan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Unggulan di kota...
BalasHapusAB Wahid--->Mudah-mudahan pengalaman ini akan teringat olehnya dan kelak ke luar negeri dengan uang sendiri...Hm, kalau jadi pejabat tentu saja masih pake uang negara...hehehe...
Valentino---> Benar gan. Orang tua justru besar perannya dalam memotivasi anak dalam pendidikan.
BalasHapusMas saud--->Iya mas, semestinya pihak sekolah juga memberi kompensasi. Tapi kenyataannya tidak ada. Mungkin mereka sibuk dengan urusan sertifikasi dan urusan lainnya, mas.
Setuju mas uda
BalasHapusMemang belum rizkinya mahmud mas.. Tapi orang tuanya juga sangat pengertian memang mungkin ini juga bagian dari yang membuat mahmud bisa selalu mendapatkan juara umum
BalasHapussayang sekali padahal anak yang penuh bakat terkadang aturan inilah yang bisa membuat anak tersebut jadi menyerah jangan menyerah ya de rizal tetap semangat ..kamu pasti bisa
BalasHapussayang juga yah pemerintah sepertinya tidak mendukung untuk kemajuan para siswanya, dengan adaya peraturan baru malah sepertinya memberatkan para siswa yah mas :)
BalasHapusSayang sekali kok ada penambahan nilai NEM sebagai tambahan persyaratan. Barangkali untuk membatasi jumlah siswa yang dapat reward ya mas ..
BalasHapusKalau begini caranya siswa yang pernah kecewa tidak akan mau lagi mas.. Siswa jadi tidak percaya lagi dan tidak termotivisi lagi kalau seperti ini mas.. Hmmmm.
BalasHapusSedih juga ya mas, padahal itu kan individual, kok di sama ratakan dengan siswa lainnya ya. Pemerintahnya gak adil dong.
BalasHapuswah sayang sekali ya mas gara-gara ada kebijakan baru, jadi nggak bisa pergi studi banding ke luar negeri. Padahal sebenarnya sudah mencapai dan memenuhi syarat untuk mendapatkan reward dari pemerintah. Sungguh terlalu hehehe :)
BalasHapusbnyk jalan menuju sukses,
BalasHapussekolah keluar negeri gk menjamin akan sukses, bnyk jg ko org sukses yg sekolahx didaerah asal, malah ada jg org sukses tp gk sekolah :)
Ini harus menjadi pembelajaran tersendiri bagi Pemerintah
BalasHapussangat disayangkan yah mas,semoga menjadi pelajaran deh untuk kedepanya,,,,
BalasHapusdengan memberikan penghargaan ke siswa berprestasi akhirnya bisa memotivasi siswa lain dan juga menambah semangat siswa itu sendiri ya pak :)
BalasHapustapi ternyata pemda setempat malah memberatkan persyaratan siswa yg ikut studi banding dan bukannya malah membantu meringankan, sayang sekali :(
makasih telah berbagi :D
meskipun nggak dapat penghargaan dari pemerintah, yang penting tetap semangat cekulah nya. Kan tujuan cekulah buat cari ilmu, bukan buat cari penghargaan ya mas :)
BalasHapuskeep spirit and happy blogging always :)
OOT nih..
BalasHapuskayanya ganti template ya