Kabut asap ganggu proses belajar siswa - Kabut asap yang melanda
beberapa wilayah sumatera bagian tengah telah berdampak pada proses belajar siswa
di sekolah. Di daerah tempat tinggal admin, sekolah diliburkan sejak beberapa
hari lalu.
Siswa yang tengah menghadapi ujian pra UN terpaksa dihentikan untuk sementara dan menurut rencana akan dilanjutkan Senin depan (17/3). Ini pun kalau kondisi kabut asap sudah mulai mereda.

Siswa yang tengah menghadapi ujian pra UN terpaksa dihentikan untuk sementara dan menurut rencana akan dilanjutkan Senin depan (17/3). Ini pun kalau kondisi kabut asap sudah mulai mereda.
Akibat
sekolah diliburkan otomatis proses pendidikan anak
terhenti. Upaya siswa dalam mempersiapkan UN pun terkendala.
Sebelumnya, siswa di beberapa sekolah memang sudah menggunakan masker pengaman namun itu tidak mempan dalam menghadapi gangguan terhadap pernafasan.
Untung saja pagelaran seni dan budaya masih sempat dilaksanakan sesuai jadwal.
Sebelumnya, siswa di beberapa sekolah memang sudah menggunakan masker pengaman namun itu tidak mempan dalam menghadapi gangguan terhadap pernafasan.
Untung saja pagelaran seni dan budaya masih sempat dilaksanakan sesuai jadwal.
Dalam
satu hari, matahari sudah mulai jarang tampak. Terhalang oleh kabut asap tebal
di angkasa. Jarak pandang tidak sampai satu kilometer. Tumbuh-tumbuhan yang
biasanya nampak hijau cerah kini mulai berubah warna ditempeli oleh debu yang
hinggap.
Timbul
pertanyaan, apakah ini ujian, bencana atau laknat dari Allah SWT terhadap ulah
dan perbuatan manusia? Ini tidak mudah untuk dijawab, namun masing-masing kita
tentu perlu saling koreksi diri, berserah diri dan minta ampun kepada
Allah SWT.
Demikian sekelumit info perihal kabut asap yang sempat mengganggu proses belajar siswa di sekolah tempat admin bertugas.***
kuasa sang pencipta tepatnya,yang tidak pandang sedang apa umatnya, jika memberikan cobaan, semoga tertundanya UN siswa tersebut tidak menjadi masalah besar untuk para siswa, amin..
BalasHapusAmin...Terima kasih mbak Devy.
HapusHanya karena ulah segelintir orang atau perusahaan jadinya semua kena dampaknya ya mas...doanya semoga asap ini segera terbasuh oleh hujan aamiin
BalasHapusAmiiin ya rabbal'alamin. Memang dalam waktu sebulan ini belum turun hujan, mbak. terima kasih mbak Indah.
Hapuskasihan adik2 kita yg lagi mempersiapkan UN ya.. terkutuk tuh bagi org/siapa saja yg berperilaku tidak bertnggung jawab sperti itu
BalasHapusTerima kasih atas dukungannya terhadap kabut asap yang merugikan dunia pendidikan ini, mas...
HapusTurut prihatin Da, atas musih ini di daerah sana, semoga semuanya cepat berlalu dan teratasi. Agar proses belajar mengajar dan aktifiats warga dapat berjalan dengan normal kembali ya....
BalasHapusSalam
Terima kasih mas Indra...
Hapuswah ikut prihatin mas. Sebaiknya harus turun tangan ya pemerintah nya agar cepat teratasi kebakaran hutan nya
BalasHapusYa mbak Rin. Semestinya begitu, namun dibaca di media lain, ada kabar aneh terhadap penanganan kabut asap akibat pembakaran hutan ini. Tapi nggak taulah mbak..
Hapuskalau ada kabut asap begini kasihan siswa ya pak, mata bisa pedih serta sesak nafas juga jadinya :D
BalasHapusbenar buk Indri. Mata terasa kemasukan pasir, perih dan nafas agak sesak.Entah kapan ini akan berakhir di sumatera bagian tengah, buk Indri...
HapusKami didaerah medan turut prihatin ya mas
BalasHapussaya lihat juga di media parah banget asapnya.....
kalau siswa di liburkan pasti seneng tuh....
hehehe :D
Sepertinya memang begitu, mbak Intan. Mereka senang diliburkan karena kecapek an belajar kali. Mereka mungkin belum menyadari sepenuhnya apa kerugian diliburkan itu...Sementara di daerah lain kegiatan belajar masih berjalan normal. Terima kasih atas kunjungannya mbak...
Hapusya mas satu hari ini dada saya sesak kenak kabut asap
BalasHapusTernyata kabut asap ini lebih parah dampaknya dari asap rokok ya, mas?
Hapuskasihan para siswa ya sob nggak bisa belajar di sekolah gara-gara ada asap
BalasHapus