Metode ceramah dalam pembelajaran - Pembelajaran merupakan serangkaian proses belajar dan mengajar yang berlangsung
dalam waktu dan ruang yang sama. Kedua rangkaian proses ini bersifat dinamis
yang ditandai dengan interaksi ( hubungan timbal-balik ) antara guru dengan
siswa, siswa dengan temannya, dan siswa dengan sumber belajar.
Dinamisasi pembelajaran akan
menyebabkan terjadinya aktivitas fisik dan psikis. Aktivitas fisik meliputi
gerak otot dan tulang, mata, telinga dan alat bicara. Sedangkan aktivitas
psikis meliputi otak dan pemikiran.
Semua aktivitas ini akan menguras energi
kimia tubuh guru dan siswa. Itu sebabnya, guru maupun siswa perlu memiliki
stamina dan kondisi tubuh yang prima untuk melaksanakan kegiatan belajar dan
mengajar di ruang kelas.
Metode ceramah
yang sering diterapkan guru, termasuk admin sendiri, sangat praktis namun akan
menguras banyak energi tubuh seorang guru.
Sebab frekuensi aktivitas fisik dan psikis guru lebih tinggi.
Guru yang memiliki jumlah jam mengajar
banyak akan sering mengalami keletihan dan menurunnya gairah mengajar. Belum
lagi menghadapi tingkah laku siswa yang beraneka ragam.
Jika tidak memiliki kesabaran yang luar biasa, waktu belajar akan tersita untuk memarahi atau menasehati siswa melulu.
Jika tidak memiliki kesabaran yang luar biasa, waktu belajar akan tersita untuk memarahi atau menasehati siswa melulu.
Di pihak siswa, metode ceramah justru
menguntungkan karena memerlukan sedikit aktivitas fisik dan psikis. Siswa lebih
banyak melihat dan mendengar kemudian mencatat materi pelajaran.
Tentu saja, energi tubuh siswa tidak begitu terkuras dengan penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran.
Tentu saja, energi tubuh siswa tidak begitu terkuras dengan penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran.
Kalau begitu, apakah metode ceramah
tidak bagus digunakan dalam pembelajaran? Memang, kelemahan umum metode ceramah
cenderung menggiring timbulnya pembelajaran yang bersifat verbalisme.
Pembelajaran yang mendorong siswa lebih banyak mengingat dan menghafal namun kurang memahami apa yang telah diingat dan dihafal.
Pembelajaran yang mendorong siswa lebih banyak mengingat dan menghafal namun kurang memahami apa yang telah diingat dan dihafal.
Namun demikian, metode ceramah juga
mempunyai kelebihan tersendiri apalagi didukung oleh seni dan keterampilan guru
dalam menyampaikan materi pelajaran. Baca juga: Guru seniman pembelajaran.
Guru yang piawai menerapkan metode
ceramah justru mampu meningkatkan aktivitas
fisik dan psikis siswa. Hal ini akan dapat mengurangi kebosanan siswa dalam belajar.
Akhirnya, tidak satupun metode pembelajaran yang dianggap paling bagus kecuali yang sesuai dengan karakter guru, siswa, materi pelajaran dan ketersediaan sarana belajar.
Akhirnya, tidak satupun metode pembelajaran yang dianggap paling bagus kecuali yang sesuai dengan karakter guru, siswa, materi pelajaran dan ketersediaan sarana belajar.
setiap guru memiliki seni dan gaya sendiri2 dalam menyampaikan pelajaran ya pak :) jika gurunya merangkap sebagai blogger setelah menerangkan di sekolah lalu menerangkan lagi di blog ya pak, hehehe :D fotonya keren pak benar2 asli metode ceramah dalam belajar, makasih telah berbagi :)
BalasHapusIya, buk Indri...Mengajar itu unik karena berbeda antara satu guru dengan guru yang lainnya. Namun tak seorang pun guru yang dikatakan pintar mengajar. Oleh sebab itu, guru harus selalu belajar dan bereksperimen, termasuk Uda sendiri...Belajar untuk mengajar, belajar untuk menjadi blogger dan publisher adsense (pada buk Indri)...Terima kasih atas apresiasi fotonya, buk...
HapusWuiiih kayaknya lagi serius banget nie memberikan pelajaran terhadap murid-muridnya, ayooo anak-anak perhatikan dengan seksama, jangan becanda ya hehehe... kalo saya yang jadi muridnya saya pilih pak uda sebagai guru teladan di sekolah :)
BalasHapusHehehe...selamat pagi mas Marnes...
HapusGuru teladannya bukan dalam kategori mengajar kali ya mas? Melainkan kategori "guru pembelajar"...Di samping mengajar, sesungguhnya Uda sedang belajar bagaimana mengajar. Buktinya, hasil eksperimen mengajar langsung dipublikasi pada blog...Terima kasih banget supportnya mas...
Metode ceramah ada kelebihan dan ada kekurangannya...namun metode apa pun yg dilakukan guru dalam pembelajaran pasti diikuti dan diselingi dengan metode ceramah
BalasHapusUntuk saat ini ternyata metode ceramah masih aktif digunakan sebahagian guru, padahal metode ceramah sebenarya hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja, seharusnya metode lain harus dipadukan dengan metode ceramah, benarkan pak. Maaf ya dah lama ndak komen heehee
BalasHapus@Bunda ---> Terima kasih bunda...Metode di atas justru dominan ceramahnya. Tanpa diselingi oleh metode lain yang lebih membuat siswa lebih aktif secara fisik dan psikis...
BalasHapus@Pak Ibrahim---> Benar sekali pak Ibrahim...Metode ceramah itu semestinya sebagai selingan dari metode lain. Akan tetapi karena keterbatasan yang ada di sekolah membuat guru "terpaksa" berceramah yang diakhiri pemberian tugas kepada siswa. Pada gambar di atas, adalah pembelajaran konsep rangkaian hambatan listrik, mengharuskan adanya beberapa alat dan bahan elektronik...Terima kasih banyak, Pak...
BalasHapusitu fotonya bos guru waktu mengajar yia, lah terus siapa yang mengambil fotonya bos...
BalasHapusmetode ceramah sejauh ini memang yang paling efektif untuk mengajar, cuma kadang bosen juga siswa nya ya mas :D
BalasHapus@Comtelcell---> Iya, mas. Foto diambil oleh seorang siswa yang kebetulan bawa hp dan iseng memotret. Ia mendapat dispensasi karena keberaniannya mengambil gambar Uda sedang mengajar..
BalasHapus@Mbak Ririn ---> Benar mbak. Kebosanan siswa karena mereka tidak terlibat secara aktif baik fisik maupun psikis. Namun jika diselingi humor dan aksi kocak, serta kosa kata dan intonasi yang menarik dari guru dalam mengajar, bisa mengurangi hal itu...
BalasHapuskalau guru mempunyai seni dan ketrampilan dalam menyampaikan ceramahnya pasti para murid juga akan lebih mudah menangkap isi dari ceramah tersebut yah mas, makasih sharingnya :)
BalasHapus@Mas Eka ---> Benar mas Eka. Mungkin untuk melengkapi seni dan keterampilan mengajar kita adopsi cara ustadz/ustadzah berdakwah, mas Eka.
BalasHapus