Strategi penyusun
perangkat mengajar – Kurikulum 2013 akan mulai
diterapkan di sekolah mulai tingkat SD, SMP/Sederajat dan SMU/Sederajat. Penerapannya tidak dilakukan sekaligus untuk semua tingkatan kelas pada suatu jenjang
pendidikan.
Untuk keprluan penerapan kurikulum 2013, sebenarnya sudah disosialisasikan sejak tahun lalu. Namun demikian guru mata pelajaran akan tetap diberi bekal pengetahuan melalui penataran dan pelatihan.
Sasarannya adalah guru mata pelajaran siap mengimplementasikan kurikulum baru di lapangan, termasuk pada tahun pelajaran 2014/2015 yang sudah di ambang pintu.
Sasarannya adalah guru mata pelajaran siap mengimplementasikan kurikulum baru di lapangan, termasuk pada tahun pelajaran 2014/2015 yang sudah di ambang pintu.
Skenario tugas guru dalam mendisain perangkat mengajar agak berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Salah satu yang mendasar adalah penyusunan silabus mata pelajaran tidak lagi disusun oleh guru mata pelajaran.
Dengan demikian guru akan terfokus menyiapkan perangkat pembelajaran seperti program tahunan, program semester, bahan ajar, dan rencana pembelajaran. Artinya, guru akan leluasa mengatur strategi sebelum mengajar.
Dengan demikian guru akan terfokus menyiapkan perangkat pembelajaran seperti program tahunan, program semester, bahan ajar, dan rencana pembelajaran. Artinya, guru akan leluasa mengatur strategi sebelum mengajar.
Prinsip penyusunan perangkat mengajar berdasarkan Kurikulum 2013, menurut admin tidak banyak yang istimewa jika kebiasaan lama guru tidak berubah. Kebiasaan dimaksud adalah budaya kopi-paste perangkat pembelajaran secara membabi-buta.
Alhasil perangkat pengajar sangat bagus namun tidak dapat diimplementasikan dalam pembelajaran secara utuh.
Sebenarnya,
mengadopsi model perangkat mengajar itu sah sah saja. Guru bisa mengadopsi
model perangkat terbaik kemudian memodifikasinya sesuai kebutuhan dan kondisi
sekolah masing-masing.
Tindakan modifikasi tidak hanya untuk identitas perangkat, mengubah nama sekolah, nama guru dan kepala sekoalah.
Tindakan modifikasi tidak hanya untuk identitas perangkat, mengubah nama sekolah, nama guru dan kepala sekoalah.
Modifikasi
perangkat pembelajaran yang diadopsi berlaku secara menyeluruh. Ini dilakukan
karena sulit untuk mengidentifikasi persamaan satu sekolah dengan sekolah lain
yang diadopsi perangkat mengajarnya.
Kondisi sekolah, karakter peserta didik, ketersediaan sumber/bahan belajar tidak sama.
Kondisi sekolah, karakter peserta didik, ketersediaan sumber/bahan belajar tidak sama.
Jadi,
apa pun nama kurikulum yang berlaku tidak berarti banyak jika penyusunan
perangkat mengajar tidak mempertimbangkan kondisi lingkungan sekolah dan
karakter peserta didik di sekolah itu.
Disinilah pentingnya strategi, kreativitas dan sikap inovatif guru untuk mendisain perangkat pembelajaran yang bias diterapkan. Bagaimanapun, kurikulum 2013 menuntut guru sebagai disainer pembelajaran yang handal.***
Disinilah pentingnya strategi, kreativitas dan sikap inovatif guru untuk mendisain perangkat pembelajaran yang bias diterapkan. Bagaimanapun, kurikulum 2013 menuntut guru sebagai disainer pembelajaran yang handal.***