Mengharap mutu dan hasil
pendidikan – Kemaren, Senin 20 Oktober 2014, rakyat Indonesia
resmi memiliki pemimpin baru menyusul pelantikan Joko Widodo sebagai presiden
RI dan Jusuf kalla sebagi wakil presiden RI. Oleh sebab itu, admin matrapendidikan.com juga ikut
mengucapkan selamat bertugas kepada presiden dan wakil presiden RI yang baru.
Dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang telah membawa perubahan yang sangat berarti terhadap dunia pendidikan di negeri tercinta Indonesia.
Di setiap kantor instansi, baik pemerintah maupun swasta akan terpajang foto presiden dan wakil presiden yang baru: Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Begitu pula di sekolah, baik di ruang majelis guru, kantor kepala sekolah, maupun di setiap kelas yang ada di sekolah itu.
Di setiap kantor instansi, baik pemerintah maupun swasta akan terpajang foto presiden dan wakil presiden yang baru: Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Begitu pula di sekolah, baik di ruang majelis guru, kantor kepala sekolah, maupun di setiap kelas yang ada di sekolah itu.
Siswa
akan melihat foto pasangan presiden dan wakil presiden selama belajar di
sekolah. Foto yang mengapit gambar
burung garuda dan dipajang di dinding depan kelas menghadap siswa yang sedang
belajar.
Tentu saja, mereka sangat berharap agar proses dan hasil pendidikan semakin bermutu.
Tentu saja, mereka sangat berharap agar proses dan hasil pendidikan semakin bermutu.
Pembelajaran
yang dijalankan guru semakin bermakna. Siswa juga mengetahui kalau guru yang
mengajari mereka adalah guru-guru berprediket profesional. Menerima tunjangan
profesi dua kali lipat dari gaji pokok masing-masing guru.
Itu bukan gaji yang kecil yang dianggarkan oleh pemerintah melalui APBN. Jika harapan mereka tak kunjung terpenuhi, tentu program tersebut perlu dievaluasi kembali oleh pemerintahan yang baru.
Itu bukan gaji yang kecil yang dianggarkan oleh pemerintah melalui APBN. Jika harapan mereka tak kunjung terpenuhi, tentu program tersebut perlu dievaluasi kembali oleh pemerintahan yang baru.
Evaluasi
juga diperlukan terhadap kebocoran pembiayaan pendidikan selama ini. Program-program
pendidikan yang membutuhkan biaya mahal seyogyanya lebih menyentuh kepentingan
peserta didik. Karena sasaran utama peningkatan kualitas pendidikan adalah
peserta didik itu sendiri, bukan yang lain.
Di
sisi lain, masih banyak siswa yang terancam putus sekolah lantaran kondisi
ekonomi orang tua secara global belum menguntungkan. Harga barang kebutuhan
melambung tinggi. Kenaikan tarif dan bea di berbagai sektor semakin mengancam
kelangsungan pendidikan anak.
Jangan biarkan orang tua siswa bertaruh di antara dua kepentingan: antara pemenuhan kebutuhan perut dengan kebutuhan pendidikan anak.***
Jangan biarkan orang tua siswa bertaruh di antara dua kepentingan: antara pemenuhan kebutuhan perut dengan kebutuhan pendidikan anak.***
Pendidikan itu penting banget, tapi kondisi nyata, Sekolahan hingga kampus hanya sebagai pundi-pundi keungan bagai si pemilik kuasa. Kualitas pendidikan tak terjamin dan tak merata, dan karakter siswa juga terancam jungkir balik. Pendidikan itu tanggung jawab bersama, dan dimulai dari ORANG TUA!
BalasHapusTerima kasih telah menuangkan aspirasinya, mas...dan, memang secara pragmatis, tugas pendidikan itu menjadi tanggung jawab bersama; orang tua, pihak sekolah dan pemerintah...
HapusTurut mendoakan Presiden baru Bapak Jokowi + Pak Jusuf Kala
HapusSemog salama memimpin Negri indonesia 5 tahun kedepan
Bisa membuat Indonesia, lebih makamur segala galanya amin
Amin...mudah-mudahan doa ini dan doa kita semua terkabulkan, mas Saud...
HapusUda mau tanya nih, menemani anak saya yang kelas 2 SD harus bawa tablet karena banyak soal yang diberikan tidak ada di teorinya. Apakah standar kurikulumnya seperti itu?
BalasHapusSaya tidak dapat membayangkan bagaimana anak yang orangtuanya masa bodoh
Kurikulum 2013 memerlukan sumber dan bahan belajar yang sesuai jenjang dan tingkat pendidikan. Kenapa ada guru yang memberi soal tugas kepada anak tanpa dilengkapi teori/materi yang memadai? Barangkali buku teori/materi pelajaran belum sampai di sekolah, Uni Dea...?
Hapussemoga proses dan hasil pendidikan semakin berkualitas ya pak, semoga anak bangsa nantinya bisa membawa bangsa ini menjadi lebih baik, amin :)
BalasHapusAmin...Mudah-mudahan terwujud buk Indri...
HapusMoga dengan pemimpin yang baru akan lebih fokus ke masalah pendidikan. karena tidak dapat dipungkiri salah satu faktor kemajuan suatu bangsa karena mutu pendidikannya.
BalasHapusBetul sekali...Pendidikan itu kunci kemajuan suatu bangsa di samping faktor lainnya.
HapusAssalamuallaikum Bapak Uda.. selamat pagi yang cerah maaf baru bisa mampir Pak
BalasHapusAlhamdulilah di pulau jawa, Sarana Pendidikan dan mutu Pendidikan baik dan juga
Aman terkendali. Semoga saja di Pulau Sumatra atau Kalimantan atau juga pulau
Lainya se Nusantara Indonesia, bisa lebih makmur tingkat pendidikanya :) amin
Waalaikum salam, mas Saud...Mudah-mudahan pemerataan mutu pedidikan akan terwujud meskipun secara bertahap, mas Saud...
HapusDipulau saya Kangean, akses internet cukup sulit dan listrik pun hanya malam hari.. dengan tuntutan kurikulum 2013 ini akan sangat kesulitan sekali berbenah diri tiap sekolah disana.. :(
BalasHapusWaduh, bagaimana anak akan dibelajarkan sesuai kurikulum 2013? Mungkin untuk kondisi ini, lebih sesuai di pakai KTSP. Artinya, pembelajaran disesuaikan dengan potensi wilayah, peserta didik, dan budaya lokal...
Hapus