Strategi membelajarkan anak di
rumah – Proses belajar manusia berlangsung seumur
hidup. Mulai dalam kandungan seorang ibu sampai manusia itu menutup mata. Belajar
untuk meningkatkan kualitas diri. Dilakukan secara mandiri maupun melalui pihak
lain yang ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan anak.
Anak
adalah amanah atau titipan Yang Maha Kuasa kepada kedua orang tua. Oleh sebab
itu kewajiban orang tua terhadap anak adalah membesarkan dan mendidiknya
menjadi pribadi yang mampu mandiri kelak.
Pendidikan
utama dan pertama diperoleh anak melalui lingkungan
keluarga. Oleh sebab itu, kepribadian dan kebiasaan orang tua akan memberi
corak dan warna pada perkembangan anak. Orang tua secara aktif dapat melibatkan
anak dalam tindakan belajar.
Orang
tua di rumah dapat bertindak sebagai guru, pendidik, pengasuh dan perawat anak.
Tindakan ini sesungguhnya lebih kompleks ketimbang peran guru di sekolah. Namun
peran guru dan pendidik akan memposisikan orang tua sebagai guru profesional
dan pendidik yang handal. Melalui peran ini orang tua akan dapat membelajarkan
anak dengan cepat.
Ada
beberapa strategi yang dapat dilakukan orang tua dalam membelajarkan anak di rumah:
1.Memberi pujian
Memberi
pujian dilandasi oleh filosofi, bila anak dibesarkan dengan pujian ia akan
berusaha menghargai orang lain. Akan berusaha berbuat lebih baik namun tidak
menjadikannya sombong dan angkuh.
Oleh sebab itu, orang tua seyogyanya memberikan pujian kepada anak yang telah berhasil melakukan sesuatu atau memperoleh sesuatu yang baik. Pujian ini akan berpengaruh besar pada pembentukan sikap berani dan memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Oleh sebab itu, orang tua seyogyanya memberikan pujian kepada anak yang telah berhasil melakukan sesuatu atau memperoleh sesuatu yang baik. Pujian ini akan berpengaruh besar pada pembentukan sikap berani dan memiliki motivasi belajar yang tinggi.
2.Membelajarkan anak dengan fantasi
Membelajarkan
anak melalui fantasi cukup efektif membelajarkan anak dalam pembentukan sikap
dan kepribadiannya. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan orang tua adalah
bercerita atau mendongeng kepada anak.
Tentu saja, dalam hal ini diperlukan kepiawaian orang tua dalam bercerita. Paling tidak orang tua dapat menceritakan buku dongeng atau cerita-cerita menarik bagi anak.
Tentu saja, dalam hal ini diperlukan kepiawaian orang tua dalam bercerita. Paling tidak orang tua dapat menceritakan buku dongeng atau cerita-cerita menarik bagi anak.
3.Bersosialisasi dengan anak
Bersosialisasi
dengan anak di antara ikut menemani anak dalam bermain. Anak usia di bawah 10
tahun lebih senang bermain. Orang tua dapat menemani atau ikut bermain bersama
anak. Masalahnya mungkin, orang tua memiliki
keterbatasan waktu untuk menemani anak bermain.
Tentu
saja, menerapkan tips di atas perlu waktu dan kesabaran. Proses pembentukan
sikap dan kepribadian anak bukanlah proses yang instant. Begitu pula proses membelajarkan anak di rumah.
mantap nih uda artikelnya
BalasHapuskalau saya sih cuman mendorong putri kecilku untuk belajar permainan dulu setelah berhasih kasih tepuk tangan sebagai tanda pujian sekarang tinggal nerapin point 2 soalnya nggak bisa cerita nih
pertamax nggak yeah
BalasHapusWah, mantap mas Yanto...Jika point 1 dan 3 sudah diterapin, itu luar biasa mas. Mudah-mudahan strategi pujian dan bermain akan mendorong si kecil untuk lebih cepat perkembangannya. Salam untuk si kecil dan mamanya di rumah, mas...Oh ya, mas Yanto jadi pemenang pertamaxxx...hehehe..
HapusPendidikan anak pada usia dini sangat penting ya..., :)
BalasHapusBetul, mas Arif. Pendidikan anak usia dini, justru lebih efektif di rumah tangga ketimbang sekolah. Nah, kalau di sekolah seperti PAUD, TK...itu terikat oleh kurikulum yang membuat keseragaman. Dan ini membuat anak jadi manusia penurut...
Hapus