Namun apakah jawaban itu sudah tepat? Inilah menjadi pembahasan kita pada kesempatan ini.
Pertanyaan serupa diajukan kepada siswa ketika mengajar tambahan sore di sekolah. Kebetulan saya mendapat tugas khusus untuk memberikan materi pelajaran IPA-Fisika tentang cahaya.
Sebagai tahap pendahuluan pembelajaran, saya mengajukan pertanyaan. Dalam perangkat pembelajaran guru dikenal dengan istilah tahap apersepsi dan motivasi.
Sebagai tahap pendahuluan pembelajaran, saya mengajukan pertanyaan. Dalam perangkat pembelajaran guru dikenal dengan istilah tahap apersepsi dan motivasi.
Berikut rangkuman tanya dan jawab yang terjadi antara guru dan siswa:
Guru
: Coba kalian lihat dan perhatikan bapak dengan baik. Mengapa kalian bisa
melihat bapak?
Siswa
: Karena kami mempunyai mata, pak.
Guru
: Kurang tepat…
Siswa :
(Tercengang dan sebagian lagi nampak bingung).
Guru
: Nah, bagaimana kalau bapak berada di ruangan yang gelap gulita, apakah kalian
masih bisa melihat bapak?
Siswa :
Tidak pak…
Guru :
Lho? Bukankah kalian punya mata?
Siswa:
(nyengir dan nampak penasaran)
Disinilah
guru mulai menjelaskan duduk persoalannya kepada siswa. Disaat siswa merasa
penasaran dan ingin tahu.
Seperti diungkapkan di atas, pengalaman hidup sehari-hari siswa merasakan bahwa manusia dapat melihat karena manusia mempunyai alat indra penglihatan.
Seperti diungkapkan di atas, pengalaman hidup sehari-hari siswa merasakan bahwa manusia dapat melihat karena manusia mempunyai alat indra penglihatan.
Dalam
konteks fisika, tentu saja jawaban karena manusia mempunyai mata, ini belumlah
lengkap. Kenyataannya, pada saat gelap gulita mata manusia tidak bisa melihat
benda.
Jangan lupa baca: Fenomena Fisika Sehari-hari
Itu artinya, selain mempunyai mata untuk melihat, juga harus ada cahaya atau sinar yang cukup dipantulkan ke mata oleh benda itu. Sekian dan terima kasih.***
Wahahah contoh dialogm SISWA dan GURU tentang kemampuan mata untum melihat dengan CERDAS Membawa Pemahaman yang sederhan sekaligus mengena mengenai Kemampuan Mata manusia dalam melihat benda benda di sekitarnya. Salut saluttttttttttt Uda Awak
BalasHapusTerima kasih, mas Asep...
HapusIya betul pak guru, dulu waktu sekolah saya juga menjawab karena ada mata.hehe. Padahal harus didukung dengan adanya cahaya.
BalasHapusHehehe...iya, mas...Buktinya, di tengah gelap gulita enggak bisa melihat meskipun ada mata...
Hapuswah bener nih uda
BalasHapusnggak kefikir sebelumnya
mungkin kalau sebelum membaca artikel ini bila ditanya akan menjawab sama dengan siswa itu.hehehe
Mungkin inilah uniknya mengajar, maupun belajar ilmu fisika, mas Yanto...
Hapuskita dianugerahi mata tentu nya sangat bersukur ya mas, karena bisa melihat benda dengan baik, jadi kalau bisa jangan gunakan mata untuk melihat hal hal yang negatif ;)
BalasHapusWah, betul banget mbak Ririn...Ini adalah karunia yang tak ternilai harganya di bandingkan harta benda sekalipun....
HapusPenjelasannya logis tentunya para siswa jadi paham ya pak, berarti dalam hal ini saling adanya keterkaitan antara mata dengan benda itu sendiri ya :)
BalasHapusMudah-mudahan begitu, mas Marnes...
Hapusjawaban benar tapi kurang tepat
BalasHapusasyik sekali tanya jawabnya
faktor fisika kadang tidak terfikirkan
Terima kasih mas Wong...Benar sekali mas, kadang-kadang hal sederhana tentang fenomena fisika menjadi menarik untuk didiskusikan...
HapusUlasan yang sangat mendidik untuk pembelajaran anak, betul sekali tanpa cahaya yang cukup sebuah benda sulit terlihat dengan mata...nice share uda...
BalasHapusTerima kasih mbak. Itulah fakta sesungguhnya fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan anak-anak kita akan menggemari mata pelajaran fisika ini...
Hapus