Sederhana Itu Indah dan Nyaman

Sederhana itu indah dan nyaman – Kalimat seperti judul artikel ini mungkin sudah sering kita dengar. Sifat sederhana merupakan sebuah karakter yang perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Di lingkungan keluarga maupun lingkungan lain dimana kita berada.

sedrhana,indah,nyaman
Foto : Ilustrasi kesederhanaan yang indah (matrapendidikan.com)

Pendidikan karakter sederhana memerlukan contoh dan tauladan. Terutama sekali dari orangtua dan orang dewasa yang ada di lingkungan keluarga.

Namun menerapkannya tidak semudah mengucapkannya. Perlu waktu dan kebiasaan serta pandangan terhadap pola hidup sederhana.

Banyak hal yang menentukan seorang bersikap hidup sederhana. Salah satunya adalah persepsi terhadap makna sederhana itu sendiri. Seorang pejabat eselon misalnya, sudah merasa hidupnya sederhana. 

Namun masyarakat menilainya sudah hidup mewah dengan segala fasilitas yang dimilikinya. Ada kendaraan dan rumah mewah serta fasilitas lainnya.

Seorang petani yang hidup di desa merasa hidupnya sederhana. Rumah sangat sederhana, mempunyai motor yang masih layak pakai. Pergi pagi pulangnya sore dari sawah atau ladang. 

Makan dengan lauk dan sayuran apa adanya. Penghasilan dari bertani hanya cukup memenuhi kebutuhan harian dan membiayai pendidikan anak.

Begitu pula seorang pegawai rendah yang berpenghasilan pas-pasan untuk hidup sehari-hari. Tidak memaksakan diri untuk memiliki sesuatu yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga. 

Dengan demikian akan terhindar dari beban pikiran berat karena sudah merasa cukup dengan apa yang diterima dan dimiliki.

Mungkin seseorang akan menilai petani dan pegawai rendah seperti ilustrasi di atas tidak mempunyai motivasi kuat untuk hidup lebih bagus. Selalu mengalah dan tidak merasa gengsi ketinggalan materi dari orang lain.

Sebaliknya, pola hidup seperti petani dan pegawai rendah, bagus untuk diterapkan. Kenapa?

Orang yang hidup sederhana dan merasa qanaah (cukup dengan apa yang dimiliki) biasanya lebih tenang dan nyaman menjalani hidup. 

Yang dipikirin hanyalah kebutuhan hidup minimal, terutama sekali kebutuhan pokok (pangan, sandang dan papan). Tidak banyak memikirkan hutang ini hutang itu. Cicilan kredit ini dan itunya.

Jadi, hidup sederhana itu indah dan membuat pikiran nyaman. Memiliki kemerdekaan yang hakiki dalam hidup. Tidak banyak ancaman dan tekanan dari pihak luar. 

Tidak banyak pikiran (bukan berarti tidak berpikir) karena memang tidak memungkinkan untuk berpikir yang rumit-rumit.

Alangkah indahnya hidup sederhana. Betapa nyamannya hidup tanpa banyak beban pikiran yang menghimpit.

Tidur enak meskipun di rumah yang sederhana. Makan dengan pakan nasi cabe dan garam mungkin terasa lebih nyaman. Mungkin….barangkali…***