Tugas guru: mencerdaskan anak
bangsa - Dalam dunia pendidikan, kita mengenal 3 tugas
utama seorang guru; mengajar, mendidik dan melatih. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut seorang guru harus memiliki 4 kompetensi dasar. Kompetensi dasar
ini lebih dikenal dengan istilah kompetensi dasar guru profesional.
Mengajar
berarti mentransfer sejumlah ilmu pengetahuan ke dalam batok kepala anak. Berbagai
strategi dan metode pembelajaran digunakan
oleh guru dalam mengisi matra (ranah) kognitif peserta didik. Penentuan
kelulusan siswa melalui ujian nasional hanyalah
standardisasi mutu pendidikan dalam ranah kognitif belaka.
Tugas
membentuk kepribadian dan sikap mental menjadi tugas guru sebagai pendidik.
Mengoptimalkan potensi sikap dan budi pekerti yang mulia pada anak yang telah
dibentuk di lingkungan keluarga anak. Suri
tauladan dan contoh yang baik menjadi dasar bagi guru dalam membentuk pribadi
dan sikap mental positif.
Tugas
guru sebagai pelatih adalah memberikan keterampilan dasar kepada siswa. Dalam rangka
membekali siswa dengan modal kecakapan untuk hidup (life skill). Dengan tugas
ini, guru di sekolah diharapkan dapat mengembangkan keterampilan motorik siswa.
Sehingga mereka tidak hanya menjadi teknokrat belaka dalam hidup bermasyarakat.
Ketiga
tugas guru di atas, ditujukan agar anak bangsa menjadi orang yang cerdas.
Cerdas di dihati, cerdas di otak, cerdas sikap dan tingkah laku, serta terampil.
Kecerdasan itu tercermin dari kemampuan anak berpikir nalar dan menggunakan
logika dalam kehidupan sehari-hari. Arif dan bijaksana. Berakhlak dan berbudi
mulia. Inilah wujud hasil dari sebuah proses pendidikan yang diharapkan.
Tugas guru mencerdaskan anak
bangsa. Identik dengan kerja pandai batu akik. Batu akik
agan bagus dan mempesona setelah melalui proses gerinda yang dilakukan sangat
hati-hati dan penuh kesabaran. Semakin profesional pandai batu akik semakin
bagus hasil yang diperoleh. Mampukah guru meniru pola pandai batu akik dalam
mencerdaskan bangsa? Jawabannya dikembalikan kepada semua guru.
Guru digugu lan ditiru
BalasHapusBetul, mbak Lina...Meskipun sulit untuk diterapkan, mau atau tidak, guru harus mendukung pepatah tersebut jika tidak ingin mendapat kritikan dari siswa maupun orang tua dan masyarakat...
Hapussekarang guru pada lebih mentingin dana sertifikasi pak,,, :)
BalasHapusIdealnya, tentu saja tidak begitu mas.Guru lebih mementingkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Kalau ada yang mementingkan dana sertifikasi saja, mungkin kita semua sudah paham akibatnya terhadap guru bersangkutan...Tapi saya sendiri sampai sekarang, belum bersedia menanggung "beban" sebagai guru sertifikasi koq mas...hehehe...
Hapusmemang sangat berat pak tugas seorang guru khususnya dalam mencerdaskan bangsa, khususny di era modern ini semakin berat saja tugas seorang guru
BalasHapusBenar juga mas Purnama...Tugas guru berhadapan langsung dengan sisi positif dan negatif kemajuan zaman seperti di era, yang konon moderen ini...
Hapusselain orangtua yang menjadi madrasah pertama, guru pun tak luput dari kesuksesan kita, karena gurulah kita juga bisa seperti sekarang ini :)
BalasHapusbener 100% pak :)
BalasHapusPahlawan Tanpa Tanda Jasa :)
BalasHapusMampukah guru meniru pola pandai batu akik dalam mencerdaskan bangsa?
Guru juga manusia ada yang sungguh-sungguh dan yang pasti ada juga yang cuma mengajar sesuai buku pelajaran diterangkan, dicatat, latihan
saya juga pernah sekolah dari paud sampai S1
Pahlawan tanpa tanda jasa. Harusnya pemerintah lebih memperhatikan lagi kondisi2 guru kita dengan memberi tunjangan yang lebih. apalagi yang honorer mesti harus didukung lagi secara finansial.
BalasHapusbatuk akik ya pak. sama nih ditempat saya juga lagi musim-musimnya, hehe :D
Bener pak, tapi tugas guru semakin memasuki mas modern ini semakin berat, tapi harus terus berusaha ya mas :)
BalasHapusTugas guru memang sangat mulia, paling utama akhlaq dulu supaya siswa mempunyai akhlaq yang baik
BalasHapus