Kelulusan siswa ditentukan oleh
sekolah – Hasil ujian nasional (UN) tidak lagi menentukan
kelulusan siswa dari sekolah. Selanjutnya kelulusan siswa pada suatu jenjang pendidikan diserahkan sepenuhnya kepada satuan pendidikan bersangkutan.
Keputusan tentang ini dimuat dalam Permendikbud Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik.
Keputusan pemerintah ini tentu saja disambut gembira oleh siswa dan orang tua siswa. Selama ini siswa maupun orang tuanya sangat tertekan dengan aturan UN sebagai penentu kelulusan siswa dari suatu sekolah. UN sekan-akan menentukan nasib siswa selama sekian tahun di jenjang suatu pendidikan.
Meskipun sosialisasi UN sebagai salah satu tolok ukur mutu pendidikan di Indonesia sudah dilakukan namun tidak mengurangi rasa kekhawatiran siswa dan orang tua siswa. Keberadaan UN menjadi momok menakutkan. dan menjadi penentu kelulusan siswa di satuan pendidikan.
Jika
kelulusan UN dilakukan oleh sekolah, namun itu hanya sekadar penetapan
kelulusan siswa. Dewan guru melalui rapat hanyalah sekadar menetapkan hasil
yang sudah ada. Faktanya bukan menentukan kelulusan siswa.
Sekarang,
beban siswa dan orang tua sudah mulai berkurang. Kelulusan siswa dari sekolah diserahkan
kepada sekolah. Namun demikian proses penentuan kelulusan masih tetap mengacu
pada Prosedur Operasional Standar (POS) pelaksanaan UN tahun 2015.
Apakah
UN tidak penting lagi? Keberadaan UN dinyatakan sebagai pengendali mutu di
sekolah dan secara nasional.
Selain itu juga sebagai persyaratan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Selain itu juga sebagai persyaratan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Yang
pasti, kebijakan baru dalam UN tahun ini memberi otonomi luas kepada sekolah
untuk menentukan bagaimana proses pendidikan di sekolah.
Orientasi sekolah bisa difokuskan pada proses belajar, dan bukan hasil belajar yang selama ini dijalankan.
Orientasi sekolah bisa difokuskan pada proses belajar, dan bukan hasil belajar yang selama ini dijalankan.
Selain
itu, otonomi guru dalam pembelajaran akan terwujud. Yang mengajar siswa adalah
guru. Maka peranan guru dalam pendidikan menjadi lebih baik.
Guru berperan merencanakan, melaksanakan dan menilai proses dan hasil belajar. Tentu saja, juga menentukan kelulusan siswa.***
Guru berperan merencanakan, melaksanakan dan menilai proses dan hasil belajar. Tentu saja, juga menentukan kelulusan siswa.***
wah enak ya sekarang dulu pas deket UN deg"annya minta ampun dah
BalasHapusbayangkan aja sekolah 3 tahun tapi cuma ditentukan dengan ujian yang berlangsung 3 hari
lebih mudah kelulusan UN sekarang mas,ayo sekolah lagi,wakakakaka
Hapusayo bareng mas pur sekolah lagi satu kelas kita :D
HapusSaya gurunya ya...? Hehehehe.....
Hapuswah gimana nih mas pur? gurunya killer gak yah kira" hha
HapusDijamin enggak killer mas tapi kelemmm..hehehe.
Hapusnanti ngantuk kalau gurunya kalem haha
Hapuscocok kalau yang ini mas, kasihan siswa yang sudah belajar 3 tahun tapi jika tidak lulus hanya gara2 UN, semoga ini bisa menjadi alternatif baru dalam revolusi pendidikan di indonesia
BalasHapusBetul mas. Ini sedang dilakukan oleh pemerintah sekarang...
HapusIni baru bener.....
BalasHapusIya, mas. Proses belajar sekian tahun di sekolah semestinya dilakukan oleh sekolah...
Hapusmungkin kelulusan siswa ditetapkan sekolah akan lebih baik, selain mengurangi beban pikiran siswa, pastinya sekolah juga lebih paham dengan kondisi siswa yang sebenarnya, layak lulus atau tidak...
BalasHapusSetuju, mas CC. Yang mengajar kan guru di sekolah dan yang menentukan lulus tidaknya semestinya juga guru di sekolah...
HapusJadi ingat saat masih di SMP dahulu. Lulus tidaknya di dalam AMPLOP tertutup
BalasHapusPeristiwa yang sangat mendebarkan ya mas karena isi ampopnya pastilah bukan uang melainkan lulus atau tidak lulus...hehehe.
HapusEnak banget sih UN zaman sekarang kelulusan aja udah ada gosip mau di tentukan oleh sekolah masin-masing lah pada waktu zaman saya malah segala ari negara x___x
BalasHapusWah, ini bukan gosip lagi mbak. Sudah ada landsan yuridisnya...hehehe.
Hapusya bang kalo untuk sekarang ini memang kelulusan ditentukan oleh sekolah. sekarang 70% un dijadikan sebagai alat pertimbangan kelulusan SNMPTN.
BalasHapusItu artinya, Un tidak boleh dianggap enteng terutama bagi siswa yang mau melanjutkan ke jenjang PT ya mas Roli...?
Hapussemakin enak zaman sekarang kelulusan di tentuin oleh sekolah hmm
BalasHapusYa, mungkin satu sisi mungkin enak mbak Ipah. Tentu di sisi lain pasti ada kerugiuannya...Semua siswa mungkin bisa lulus namun kualitas kelulusan yang dibuktikan dengan SHUN akan dipertanyakan oleh jenjang pendidikan berikutnya, mbak...
Hapusada plus minusnya ya mas uda..
Hapusini lebih enak karena pelajaran yang di ajarkan dengan materi ujiannya akan sama,berbeda jika dengan tingkat nasional,terkadang ada soal yang murid belum pernah mempelajarinya
BalasHapus