Antri, masih belum membudaya (?)
– Kita sering mendengar keluhan masalah antri. Antri itu artinya, menunggu
giliran atau kesempatan. Yang dahulu didahulukan, begitu juga sebaliknya.
Orang yang datang lebih duluan berada di bagian depan dan akan mendapat layanan lebih dulu dari yang lainnya. Yang datang kemudian akan berada di bagian belakang dan begitu seterusnya.
Biasanya, antri seperti ini akan terlihat dalam memperoleh atau menghadapi pelayanan di tempat umum.
Biasanya, antri seperti ini akan terlihat dalam memperoleh atau menghadapi pelayanan di tempat umum.
Mengapa terjadi keluhan soal antri? Aturan antri dilanggar oleh orang lain yang sama-sama antri tentunya. Dalam antrian panjang, ada saja yang mau menyerobot ke depan.
Tentu saja mereka punya alasan mengapa melakukan hal itu. Sudah pasti alasannya disesuaikan menurut kepentingan pribadi mereka sendiri. Tidak peduli dengan kepentingan orang lain. Apalagi mempedulikan orang lain kesal atau tidak.
Tentu saja mereka punya alasan mengapa melakukan hal itu. Sudah pasti alasannya disesuaikan menurut kepentingan pribadi mereka sendiri. Tidak peduli dengan kepentingan orang lain. Apalagi mempedulikan orang lain kesal atau tidak.
Sepertinya, antri memang belum begitu membudaya di negeri kita. Budaya antri berhubungan dengan masalah kebiasaan, kesadaran, moral, karakter dan sikap mental seseorang.
Menerobos antrian dengan sengaja, mungkin itu menunjukkan sikap dan karakter yang kurang baik. Ada cerminan sikap kurang sabar, kurang menghormati hak orang lain dan indikasi ketidaktaatan akan aturan yang berlaku untuk umum.
Jika
memang, antri belum membudaya di kalangan sebagian masyarakat. Maka perlu lagi
suatu pemikiran dan upaya nyata untuk menumbuhkembangkan budaya yang baik tersebut.
Bahwa, membiasakan diri untuk antri menunggu giliran untuk mendapat pelayanan umum sangatlah baik. Ini termasuk salah satu karakter baik yang perlu diterapkan oleh setiap orang.
Bahwa, membiasakan diri untuk antri menunggu giliran untuk mendapat pelayanan umum sangatlah baik. Ini termasuk salah satu karakter baik yang perlu diterapkan oleh setiap orang.
Budaya
antri harus diusahakan dan dimulai sejak dini di lingkungan keluarga. Orang tua
perlu memberikan pencerahan kepada anak.
Perlu ditanamkan kepada anggota keluarga mengapa harus antri dalam menghadapi pelayanan di tempat umum.
Perlu ditanamkan kepada anggota keluarga mengapa harus antri dalam menghadapi pelayanan di tempat umum.
Selain
pencerahan, orang tua juga perlu memberikan contoh nyata di lingkungan
keluarga. Misalnya antri untuk menggunakan kamar mandi atau kamar kecil jika
jumlahnya tidak memadai di rumah tempat tinggal.
Tentu saja, masih banyak contoh lain yang perlu kita terapkan dalam lingkungan keluarga sebagai upaya membudayakan antri dalam pergaulan sosial.***
Tentu saja, masih banyak contoh lain yang perlu kita terapkan dalam lingkungan keluarga sebagai upaya membudayakan antri dalam pergaulan sosial.***
bner mas, kadang ngeselin juga kalo ada orang yang menyerobot antrian.rasanya pengen deh gebukin tuh orang diluar.hehe
BalasHapuskita mah ngantri lama-lama bersabar nunggu giliran..
hehe, mungkin mereka kurang didikan dulunya mas..
Hapuskayaknya kebanyakan orang berpikir ini masih kelamaan pak,makanya pada malas antri, malah kadang berpikiran siapa yang cepat dia yang dapat,siapa yang kuat dia yang menang
BalasHapusapalagi kalo ngantrinya ngantri dpt duit ya mas? hehe... :D gak sabar tuh pengen nyrobot
BalasHapusBenar mas Wawan. Sering kita saksikan di media, sampai pingsan tuh akibat berdesak-desakan ngantri. Saling serobot...
HapusHarus banyak belajar sama bebek kayaknya da....
BalasHapusBarangkali memang harus belajar, mas...
Hapusentah mengapa budaya antri susah sekali diterapkan, banyak yang nyerobot ytanpa rasa berdosa dan bila diprotes eh malah nyolot padahal yang nyerobot yang salah
BalasHapusBenar mas Denny...Budaya antri perlu lagi dikaji dalam pendidikan karakter, di rumah tangga maupun sekolah..
Hapusmalah yang mirisnya lagi saya pernah melihat anak kecil mengantri dengan baik tapi yang orang dewasa malah maen serobot
Hapusbiasanya orang indonesia lebih suka berebut tempat ya pak daripada antri yg tertib, buktinya di pos bensin masih ada saja orang yg suka main serobot hehehe :D
BalasHapusBenar juga, buk Indri. Soalnya saya juga menyaksikan sendiri ketika antrian panjang di spbu. Ada-ada saja yang cari akal mendahului yang lainnya. Jika berhasil menyerobot orang lain, malah ia terlihat bangga...
Hapuswah benar tu mbak indri, hmmm perlu di tertibkan ya :D
Hapusnah budaya antri ini nih yang musti diterapkan. tetapi kalau saya ingin ngambil gaji dikantor pos pengen cepat aja pak. takut gajinya hangus hehe :D
BalasHapusiya ya pak, kalau antri sudah menjadi kebiasaan, tentu ndak ada lagi yang suka langgar lampu merah :D
BalasHapusantri ini memang paling banyak yang melanggar apalagi kalau pejabat pak biasa kita langsung diterpedo ia langsung masuk kedalam nggak nunggu kalau ada urusan disebuah kantor
BalasHapusitulah ciri khas dari kita belum bsa memahami kayaknya pak guru arti pentingnya budaya antri :D
BalasHapus