Dari Sahabat Pena ke Dunia Maya

Dari sahabat pena ke dunia maya – Era sahabat pena sudah lama berakhir. Era dimana orang berkomunikasi jarak jauh melalui surat menyurat. Awal mula bersahabat pena boleh jadi melalui surat kabar, tabloid, majalah.

surat-menyurat,sahabat pena

Illustrasi sahabat pena (pixabay.com)

Pada media cetak tersedia kolom khusus sahabat pena. Yang hobi koresponden dapat mengirim biodatanya melalui media cetak tersebut.

Jika dimuat, biodata tersebut akan dibaca oleh oleh orang lain di seluruh Indonesia.

Yang berminat bersahabat dengan orang yang mencantumkan biodata dapat mengirim surat tanda perkenalan.

Jika yang dikirimi surat perkenalan membalasnya, akan terjadilah komunikasi dengan saling berkirim surat.

Hal seperti itu juga pernah saya alami. Biodata saya tercantum dalam majalah remaja, Anita Cemerlang.

Sejak dimuat di majalah nasional tersebut, saya banyak menerima surat sahabat pena dari seluruh nusantara.

Tapi sayang sekali, tidak semua surat sahabat itu terbalas karena kemampuan saya yang waktu itu masih menjadi mahasiswa.

Hanya beberapa orang saja yang terbalas dan saling berkirim surat dengan saya.

Salah seorang dari sekian banyak sahabat pena saya adalah Rosmawaty Siregar. Ia tamatan SPG dan beralamat di Sipirok, Tapanuli Selatan.

Surat pertamanya cepat saya balas dan dikirim dengan perangko kilat. Ketika itu sekitar bulan Juli 1989.

Waty, begitu saya panggil di surat, memang nekad orangnya. Ia sempat berkunjung ke kampung saya di Sumani Kabupaten Solok.

Tapi sayang, Waty tidak bertemu dengan saya karena sedang berada di kota Padang.

Saya merasa bersalah karena tidak sempat berjumpa darat dengan Waty yang telah datang jauh dari Sipirok Tapanuli Selatan.

Sejak itu komunikasi kami terputus dan tiada kabar berita antara satu dengan lainnya.

Jumpa kembali di dunia maya setelah 28 tahun

Era koresponden berganti dengan era digital dunia maya. Setelah 28 tahun tidak ada kabar berita, akhirnya kami bertemu kembali di media sosial facebook.

Waktu selama itu bukanlah waktu yang sebentar. Tapi rentang waktu yang sudah banyak mengubah seseorang secara lahir maupun bathin.

Ibuk Rosmawaty Siregar (sengaja ditulis ibuk karena sekarang bertugas sebagai guru dan kepala sekolah) yang memulai semua pertemuan di dunia maya ini.

Ibuk Waty membaca biodata akun facebook saya dan memberanikan diri bertanya tentang seseorang pada masa lalu. Tentu saja ibuk waty tidak salah alamat bertanya.

Saya sangat terkejut. Biodata masa lalu yang disebutkan ibuk waty adalah saya sendiri yang sekarang. Ibuk Waty bilang sudah sering berkunjung ke Sumatera Barat, termasuk ke Istana Basa Pagaruyung, Batusangkar.

Hanya itu yang bisa saya curahkan melalui media matrapendidikan.com ini. Jika ibuk Rosmawaty Siregar membaca artikel curhat ini dan ternyata tidak berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Semoga ibuk Rosmawaty dan keluarga selalu sehat dan sukses bertugas sebagai kepala sekolah dasar di Sipirok Tapanuli Selatan. Salam dari kami sekeluarga.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel