Perlukah Pemilihan Guru Favorit di Sekolah?

Perlukah pemilihan guru favorit di sekolah – Pemilihan guru favorit di sekolah mungkin masih jarang dilaksanakan. Berbeda dengan pemilihan Guru Berprestasi atau Guru Teladan yang dilaksanakan secara berkala dan berlanjut setiap tahunnya.

pemilihan,guru favorit,sekolah
Ilustrasi guru favorit (pixabay.com)

Pemilihan Guru Berprestasi atau Guru Teladan biasanya dilakukan oleh organisasi profesi guru bekerja sama dengan instansi lain dan promotor.

Seleksinya dimulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional.

Landasan hukum pelaksanaan prediket guru tersebut dikeluarkan oleh pemerintah melalui organisasi PGRI.

Tentu saja, teknik pelaksanaan dan biaya penyelenggaraannya diatur dalam payung yuridis tersebut.

Bagaimana dengan pemilihan prediket Guru Favorit di sekolah? Lazimnya, pemilihan guru favorit dilaksanakan selama ini oleh pihak sekolah.

Prosedur dan teknik pelaksanaannya di serahkan pada panitia dari OSIS. 

Biaya penyelenggaraan kegiatan ini dibebankan pada sekolah. Untuk masa sekarang, masalah biaya mungkin menjadi alasan utama untuk meniadakan kegiatan pemilihan Guru Favorit di sekolah.

Prediket guru favorit di sekolah barangkali bersifat subjektif. Artinya, pilihan guru favorit tergantung kemauan siswa pada umumnya. Pilihan ini juga sangat dipengaruhi hubungan personal seorang guru dengan semua siswa di sekolah.

Akan tetapi secara global, pelaksanaan pemilihan guru favorit di sekolah akan bernilai tambah bagi siswa maupun guru. Sayangnya nilai tambah tersebut tidak nampak secara kuantitas.

Nilai tambah dimaksud di atas dapat dipandang dalam 5 hal berikut ini:

1.Belajar demokrasi

Praktik nyata demokratisasi di sekolah adalah keikutsertaan siswa dalam proses pemilihan.

Misalnya proses pemilihan ketua kelas dan perangkat kelas sehingga didapat struktur pengurus kelas. 

Selain itu, melalui utusan perwakilan kelas diadakan pemilihan pengurus OSIS setiap tahun.

Begitu pula pemilihan guru favorit secara langsung. Di pihak siswa sendiri hal ini bermanfaat untuk menumbuhkembangkan sikap dan budaya demokrasi.

2.Kedekatan guru dengan siswa

Guru yang terpilih menjadi guru favorit adalah sebuah indikasi kedekatan guru dengan siswa, baik dalam proses belajar maupun komunikasi di luar sekolah.

Selain itu siswa belajar bagaimana berkomunikasi yang baik dengan guru. 

Bagi guru sendiri, pemilihan guru favorit dapat meningkatkan motivasi mengajar, mendorong guru untuk berkarakter lebih tajam dan panutan bagi siswa.

3.Latihan pelaksana kegiatan

Bagi panitia pelaksana dari siswa, kegiatan pemilihan guru favorit akan menjadi ajang latihan mengadakan acara dan kegiatan.

Kelak bila diterjunkan ke tengah masyarakat, siswa sudah  berpengalaman untuk menjadi anggota panitia kegiatan atau acara.

4.Aktualisasi guru idola

Setiap siswa akan mengidolakan guru masing-masing sesuai selera dan kemauan siswa. Sekali lagi, idola siswa tersebut akan bersifat subjektif.

Namun dalam ranah berpikir yang lebih luas, guru favorit merupakan aktualisasi guru idola masing-masing siswa.

5.Ajang berbagi pengalaman

Pemilihan guru favorit dari sisi hubungan antar personal guru akan meningkatkan profesionalisme guru.

Pemilihan guru favorit akan memotivasi guru untuk saling berbagi pengalaman tentang pendekatan terhadap siswa. 

Setiap guru akan melakukan pendekatan dan metode  tidak sama terhadap siswa. Selain itu juga berbagi strategi dan metode mengajar sukses yang diterapkan oleh guru.

Dengan demikian tercipta semacam keseragaman pola tindakan terhadap pemecahan persoalan mengajar yang berasal dari siswa.

Pertanyaannya sekarang, masih perlukah pemilihan guru favorit itu diadakan di sekolah? Namun perlu atau tidak tergantung pada persepsi guru dan pimpinan sekolah terhadap prediket guru favorit. Sekian dan terima kasih.***