Serba-serbi nagari taluk fc cup ii, bersama komentator pertandingan efend chaniago – Pertandingan
olahraga, seperti sepak bola yang disiarkan secara langsung (live) melalui media
penyiaran televisi akan dilengkapi dengan reporter dan komentator. Begitu pula
dengan siaran langsung laporan pandangan mata melalui media radio oleh seorang
reporter.
Koementator pertandingan Efend Chaniago sesaat sebelum pertandingan dimulai (foto: matrapendidikan.com)
Baik
siaran langsung melalui media televisi maupun radio diperlukan reporter dan
komentator karena pemirsa tidak dapat menyaksikan langsung ke lapangan atau
stadion tempat berlangsungnya suatu pertandingan sepak bola.
Agaknya cukup istimewa, suatu pertandingan yang tidak disiarkan secara langsung melalui media
televisi ataupun radio.
Pertandingan sepak bola seperti halnya Kompetisi Nagari Taluk FC Cup II Tahun 2019-2020 yang berlangsung di Lapangan Simpang Kulit Manis Taluk Tanah Datar Sumatera Barat.
Pertandingan sepak bola seperti halnya Kompetisi Nagari Taluk FC Cup II Tahun 2019-2020 yang berlangsung di Lapangan Simpang Kulit Manis Taluk Tanah Datar Sumatera Barat.
Yang
diperlukan disini bukan reporter melainkan komentator walaupun cara mengomentari
jalannya pertandingan hampir sama dengan seorang reporter radio.
Pertandingan
sepak bola Kompetisi Nagari Taluk FC Cup II Tahun 2019-2020, sejak babak
penyisihan sampai perempat final, juga dilengkapi dengan seorang komentator
pertandingan.
Panitia
kompetisi sepak bola di Nagari Taluk ini memiliki seorang komentator eksentrik, unik dan kocak.
Adalah pak Ujang, atau Efend Chaniago yang selalu hadir mengomentari setiap partai pertandingan
yang digelar di Lapangan Kulit Manis.
Suara
bass Efend Chaniago terdengar cukup berat namun lancar sehingga enak untuk
didengar oleh penonton di lapangan maupun masyarakat di sekitarnya.
Tim lapangan matrapendidikan.com Uda Awak, Didi Kurnia dan Komentator pertandingan Efend Chaniago (foto: matrapendidikan.com)
Kadang-kadang
penonton tertawa mendengar komentar pak Ujang. Apalagi ketika terjadi suasana
genting atau kemelut di mulut gawang.
Bahasa yang digunakan tidak murni lagi bahasa Indonesia melainkan bahasa gado-gado, campuran bahasa Indonesia dan Minang. Ini akan mengocok perut penonton yang menyaksikan pertandingan di lapangan.
Bahasa yang digunakan tidak murni lagi bahasa Indonesia melainkan bahasa gado-gado, campuran bahasa Indonesia dan Minang. Ini akan mengocok perut penonton yang menyaksikan pertandingan di lapangan.
Keunikan
lain dari seorang komentator Efend Chaniago adalah kemampuan menggunakan kata (diksi) dan gaya bahasa hiperbolik yang tinggi. Selain itu Efend Chaniago juga mahir
menyapa seluruh unsur pertandingan dan penonton yang ada di lapangan.
Seperti
diakui salah menejer PCC Taluk FC sekaligus panitia kompetisi Didi Kurnia, yang disapa juga dengan Alex,
komentator Efend Chaniago mampu mengendalikan situasi pertandingan.
“Ketika
suasana pertandingan agak panas, Efend Chaniago mampu mendidinginkannya. Begitu
pula sebaliknya,” aku Didi Kurnia kepada admin matrapendidikan.com.
Sementara
itu Dodi Kurniawan, salah seorang pemain bola PCC Taluk FC mengatakan kosa kata
yang digunakan Efend Chaniago kadang-kadang sedikit nyeleneh.
“Namun
karena sudah terlatih, kosa kata yang digunakan Efend Chaniago dapat ditatata
dengan baik sehingga enak didengar dan
tidak menyinggung perasaan pemain maupun penonton,” ujar Dodi Kurniawan.
0 Response to "Serba-serbi Nagari Taluk FC Cup II, Bersama Komentator Pertandingan Efend Chaniago"
Posting Komentar