8 Langkah Praktis Menulis Artikel Ilmiah

8 Langkah praktis menulis artikel ilmiah – Tulisan ilmiah populer merupakan salah satu dari beberapa jenis karya tulis atau karya ilmiah. Artikel ilmiah populer biasanya dihargai dengan 2 angka kredit. Namun demikian artikel ilmiah disini harus memenuhi kriteria tulsian ilmiah dalam pengembangan profesi guru.

Guru dapat memilih jenis tulisan ini sebagai karya tulis dalam rangka memenuhi angka kredit dari unsur kegiatan pengembangan profesi.

Namun demikian karya ilmiah ini tidak hanya sekadar untuk ditulis sehingga menjadi dokumen pribadi.

Melainkan harus disebarkan melalui media massa. Harus dikirim dan dimuat oleh surat kabar atau majalah, tabloid, jurnal dan lain sebagainya. 

Guntingan koran artikel yang dimuat di media cetak menjadi bukti fisik ketika mengajukan bahan kenaikan pangkat guru.

Kegiatan menulis ilmiah/karya ilmiah sudah menjadi keharusan bagi guru. Ini terbukti dengan adanya Permen PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 yang diberlakukan Oktober 2013 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 

Untuk naik pangkat/golongan ke tingkat yang lebih tinggi, guru harus mengumpulkan angka kredit tertentu dari kegiatan pengembangan profesi.

Guru yang tidak melakukan kegiatan pengembangan profesi,  membuat tulisan/karya tulis ilmiah akan mengalami masalah kenaikan pangkat ke tingkat berikutnya. 

Umumnya, bukan karena tidak mau melakukan kegiatan pengembangan profesi, melainkan karena kendala kemampuan menulis ilmiah.

Nah, untuk sahabat guru yang ingin mencoba karya tulis ilmiah kategori tulisan ilmiah popular.

Berikut ini adalah 8 langkah penting dalam menulis artikel ilmiah yang perlu dilakukan:

1.Memilih tema tulisan

Tema tulisan adalah pokok pembahasan dalam artikel. Pilihlah tema yang mudah dan dikuasai.

Misalnya, motivasi belajar siswa, prestasi belajar siswa, strategi dan metode mengajar, dan lain sebagainya.

2.Menulis dengan kerangka

Biasakan menulis dengan membuat kerangka tulisan. Menyajikan deretan kalimat penting secara garis besar. Hal-hal apa saja yang ingin ditulis. Misalnya, tema artikel prestasi belajar. 

Maka poin-poin yang dibuat menjadi kerangka artikel adalah: ada apa dengan prestasi belajar siswa? Mengapa prestasi belajar siswa menurun?

Bagaimana cara mengatasinya? Tiga kalimat kerangka ini coba diperdalam lagi masing-masingnya.

3.Membuat paragraf pembuka dengan baik

Kalimat pada paragaf pembuka, ibarat sebuah etalase toko yang memamerkan barang-barang bagus dan disusun sangat rapi.

Tujuannya adalah menarik perhatian calon pembeli. Begitu pula halnya dengan fungsi paragraf pembuka sebuah artikel ilmiah.

4.Menuliskan gagasan pokok secara gamblang

Tulisan ilmiah popular hanya berkisar 2,5 sampai 3,5 halaman. Oleh sebab itu kemukakan gagasan pokok tulisan di bagian awal paragraf.

Dengan demikian pembaca dapat menangkap apa yang hendak disampaikan oleh penulis.

5.Memberikan ilustrasi yang wajar

Jika di sebuah blog, ilustrasi yang menarik di tampilkan berupa gambar atau foto yang mendukung ulasan dalam artikel postingan. 

Namun dalam tulisan ilmiah popular, segala ilustrasi ditampilkan dalam rangkaian kalimat pada paragraf. Ilustrasi yang dibuat haruslah yang wajar, tidak mengada-ada dan logis.

6. Mempelajari cara dan gaya penulisan

Sebenarnya bahasa yang baik dan benar itu bersifat relatif. Namun sebagai panduan bagi penulis adalah, media cetak mana yang kita pilih untuk mengirim tulisan. 

Setiap media cetak itu mempunyai cara dan gaya penyajian yang berbeda. Maka pelajari cara dan gaya penulisan media yang dituju.

7.Menutup artikel dengan paragraf yang kuat

Yang tak kalah penting adalah membuat paragraf penutup yang kuat. Artinya, semua gagasan pada paragraf sebelumnya harus diperkuat pada paragraf terakhir.

Biasanya boleh dipergunakan kalimat berupa kesimpulan dari apa yang telah dibahas.

8.Menyunting artikel dengan seksama

Tahap yang paling lama membutuhkan waktu adalah menyunting artikel yang sudah berhasil dibuat.

Periksa kembali segala kata, kalimat dan paragraf yang ada. Begitu pula ejaan dan tanda baca. 

Biasanya editor media cetak enggan mengedit artikel kiriman yang terlalu banyak kesalahan pada ejaan dan tanda baca.

Dalam menyunting artikel,  bisa juga minta bantuan pada teman. Namun kalau disunting sendiri, anggaplah kita sendiri, orang lain yang sedang membaca artikel itu.

Demikian saja 8 langkah menulis artikel ilmiah untuk disebarkan melalui media massa.

Semoga bermanfaat dan menjadi bahan inspirasi bagi blogger dan netter, khususnya guru.***