Strategi Memberi PR pada Siswa

Strategi memberi pr pada siswa – Tugas rumah atau lebih populer disebut dengan pekerjaan rumah (PR). Tidak akan banyak membawa manfaat bagi siswa. Bahkan hanya sekadar menambah beban kerja siswa di rumah. Atau hanya akan menyusahkan siswa serta orang tuanya semata.

strategi,memberikan,PR

Hal itu akan terjadi jika guru asal-asalan memberikan tugas untuk dikerjakan siswa di rumah. Maksud asalan disini, tidak mempertimbangkan jumlah dan tingkat kesukaran tugas yang diberikan. 

Lebih parah lagi, tugas yang diberikan kepada siswa tidak pernah atau jarang diperiksa dan ditindaklanjuti. 


Sebaliknya, siswa pun akan asal-asalan mengerjakan PR itu. Atau hanya menyontek hasil pekerjaan temannya sesampai di sekolah. Lha? Ada apa dengan PR siswa?

Tugas rumah yang diberikan oleh guru bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Keliru jika guru memberi PR dengan tujuan agar siswa belajar di rumah. 

Belajar atau tidak seorang siswa di rumah tergantung sejauhmana motivasi belajar siswa dan perhatian orang tua di rumah.

Jika siswa tidak memahami materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah, kemudian diberikan PR, alamat siswa hanya akan menyontek hasil pekerjaan temannya. 

Atau tidak akan mengerjakan pekerjaan itu karena tidak mengerti dengan materi tugas yang diberikan. Oleh sebab itu perlu kiat tertentu untuk memberi PR agar dikerjakan oleh siswa dengan baik di rumah.

1.Siswa telah memahami materi

Pastikan kalau sebagian besar siswa telah memahami materi pelajaran yang sudah diberikan. Kemungkinannya sebagian besar siswa akan mengerjakan PR dengan baik. 

Termasuk yang belum mengerti materi pelajaran, akan termotivasi untuk belajar pada yang sudah mengerti. Disinilah berawalnya proses belajar kelompok di rumah. Mereka saling membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.

2.Jumlah dan tingkat kesukaran

Perhatikan jumlah dan tingkat kesukaran soal atau tugas yang diberikan. Perlu disesuaikan dengan kemampuan siswa. Tidak perlu dalam jumlah yang banyak. 

Yang lebih penting adalah, materi tugas tidak perlu dengan tingkat kesukaran yang tinggi. Ini agar mereka termotivasi untuk mengerjakan PR.

3.Motivasi verbal

Berikan motivasi secara verbal agar siswa berusaha mengerjakan PR. Motivasi sangat penting agar siswa mau mengerjakan PR. Dalam hal ini adalah motivasi ekstrinsik. Salah satunya adalah memberikan pujian dan dukungan bagi siswa yang sudah mengerjakan PR dengan baik. Ini menjadi motivasi yang penting bagi siswa.

4.Tindak lanjut

Jika memberi PR haruslah ditindaklanjuti. Siswa sering berpikir buat apa membuat PR, toh tugas itu tidak akan diperiksa oleh guru. Oleh sebab itu lebih baik tidak memberikan PR jika tidak mempunyai waktu untuk memeriksa hasil tugas siswa. 

Atau tidak perlu, terlalu sering memberikan PR. Namun jika sudah memberikannya harus ditindaklanjuti sehingga siswa mengetahui bagaimana hasil pekerjaannya di rumah.

Strategi di atas dapat dikembangkan lagi sesuai dengan ciri khas mata pelajaran dan karakter siswa di sekolah masing-masing.  Semoga bermanfaat dan menjadi bahan inspirasi dalam memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.***